WIHARNO, OEI, NATANAEL INDRAWAN and PUTRA, ATANASIUS AGRI PERMADI (2022) STUDI PERBANDINGAN ESTIMASI BILL OF QUANTITY PADA PEKERJAAN PENULANGAN PILE CAP, PILAR TUNGGAL DAN GANDA JALAN LAYANG ANTARA METODE KONVENSIONAL DAN BIM (BUILDING INFORMATION MODELING). Other thesis, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang.
|
Text
17.B1.0010-OEI, NATANAEL INDRAWAN WIHARNO-COVER_a.pdf Download (3MB) | Preview |
|
|
Text
17.B1.0010-OEI, NATANAEL INDRAWAN WIHARNO-BAB I_a.pdf Download (636kB) | Preview |
|
Text
17.B1.0010-OEI, NATANAEL INDRAWAN WIHARNO-BAB II_a.pdf Restricted to Registered users only Download (810kB) |
||
|
Text
17.B1.0010-OEI, NATANAEL INDRAWAN WIHARNO-BAB III_a.pdf Download (693kB) | Preview |
|
|
Text
17.B1.0010-OEI, NATANAEL INDRAWAN WIHARNO-BAB IV_a.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
17.B1.0010-OEI, NATANAEL INDRAWAN WIHARNO-BAB V_a.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
17.B1.0010-OEI, NATANAEL INDRAWAN WIHARNO-BAB VI_a.pdf Download (142kB) | Preview |
|
|
Text
17.B1.0010-OEI, NATANAEL INDRAWAN WIHARNO-DAPUS_a.pdf Download (320kB) | Preview |
|
|
Text
17.B1.0010-OEI, NATANAEL INDRAWAN WIHARNO-LAMP_a.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Salah satu material konstruksi dengan tingkat kebutuhan yang besar adalah baja tulangan. Secara global, kebutuhan baja tulangan mengalami peningkatan hingga empat kali lipat, sejak tahun 1960 hingga 2005 dan diprediksi meningkat hingga dua kali lipat pada tahun 2050. Dalam suatu proyek, baja tulangan mencakup 16% hingga 60% dari total anggaran proyek. Oleh karena itu, apabila volume baja tulangan tidak diestimasi dengan benar maka akan berdampak pada pemborosan anggaran dan pembengkakan anggaran proyek. Pemborosan anggaran proyek diindikasikan dengan adanya volume sisa material dalam jumlah besar, sementara pembengkakan anggaran ditunjukan dengan adanya pengadaan baja tulangan tambahan karena kebutuhan material ternyata lebih besar dari estimasi awal. Untuk meminimalisir hal ini, diperlukan pemahaman yang komprehensif mengenai estimasi volume. Saat ini, metode estimasi volume penulangan yang digunakan secara luas yaitu metode estimasi konvensional dan metode estimasi berbasis BIM (Building Information Modeling). Meskipun kedua metode ini digunakan secara luas, namun terdapat keterbatasan dan keunggulan yang menjadi pertimbangan untuk memilih metode yang paling tepat. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu penelitian untuk membuktikan dan membandingkan akurasi estimasi volume penulangan antara metode konvensional dan metode berbasis BIM. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan antara metode estimasi konvensional dan berbasis BIM ditinjau dari (1) aspek evaluasi metode estimasinya, (2) aspek waktu penyelesaian estimasi, serta (3) berdasarkan aspek volume hasil estimasinya. Estimasi konvensional dilakukan menggunakan Microsoft Excel dan AutoCAD sebagai alat bantu. Data dimensi, bentuk, dan spesifikasi baja tulangan, didapatkan dari gambar rencana pilar tunggal dan pilar ganda jalan layang. Estimasi berbasis BIM dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Allplan Engineering sebagai alat bantu pemodelan baja tulangan. Dimensi dan bentuk baja tulangan didapatkan dari gambar rencana pilar tunggal dan ganda jalan layang dalam format dwg/CAD yang di import ke Allplan Engineering. Hasil akhir dari estimasi kedua metode berupa (1) volume baja tulangan (kg) yang disusun dalam laporan QTO (Quantity Take Off) dan (2) data iii durasi pengerjaan. Hasil akhir estimasi dari kedua metode kemudian dibandingkan menggunakan tiga aspek pembanding yaitu aspek evaluasi metode estimasi, aspek waktu penyelesaian estimasi dan aspek volume hasil estimasi. Hasil perbandingan pada aspek evaluasi metode estimasi menunjukan bahwa metode estimasi konvensional memenuhi lima dari sembilan fitur esensial, sementara metode estimasi berbasis BIM memenuhi tujuh dari sembilan fitur esensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode berbasis BIM dinilai lebih ideal dibanding metode konvensional dalam aspek evaluasi metode estimasi. Hasil perbandingan pada aspek waktu penyelesaian estimasi menunjukan bahwa metode estimasi konvensional 24,58 % lebih cepat dibandingkan metode estimasi berbasis BIM. Hasil perbandingan pada aspek volume hasil estimasi menunjukkan bahwa volume baja tulangan metode berbasis BIM pada struktur pilar tunggal dan pilar ganda menghasilkan volume lebih kecil sehingga lebih akurat dari metode konvensional. Metode berbasis BIM mampu mengimplementasikan standar acuan secara menyeluruh serta memiliki fitur pemodelan realistis (3D), sehingga dapat menghasilkan volume estimasi yang minim kesalahan. Semakin minim kesalahan selama proses estimasi maka volume tulangan yang dihasilkan cenderung lebih kecil ketika dibandingkan dengan metode lain yang kurang mampu mengimplementasikan acuan standar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa estimasi berbasis BIM lebih mampu meminimalkan potensi pemborosan anggaran dan pembengkakan anggaran proyek karena mampu menghasilkan volume baja tulangan yang lebih realistis.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 620 Engineering > 624 Civil engineering > Civil Engineering |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Civil Engineering |
Depositing User: | mr AM. Pudja Adjie Sudoso |
Date Deposited: | 26 Sep 2022 00:39 |
Last Modified: | 26 Sep 2022 00:39 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/29379 |
Actions (login required)
View Item |