ANALISIS PENGARUH PEREDARAN ROKOK ILEGAL TERHADAP PENERIMAAN CUKAI DAN PAJAK ROKOK DI KOTA PEMATANG SIANTAR

Damanik, Nico Alvari (2021) ANALISIS PENGARUH PEREDARAN ROKOK ILEGAL TERHADAP PENERIMAAN CUKAI DAN PAJAK ROKOK DI KOTA PEMATANG SIANTAR. Project Report. Program Studi Perpajakan Unika Soegijapranata Semarang, Semarang. (Unpublished)

[img] Text
18.H1.0060-Nico Alvari Damanik.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Cukai adalah pungutan negara yang dikenakan terhadap barang-barang yang memiliki sifat atau karakteristik tertentu seperti konsumsi yang perlu diawasi, peredaran perlu diawasi, pemakaian yang menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat atau ligkungan hidup, serta pemakaian perlu pembebanan pungutan negara demi keadilan dan keseimbangan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 Tentang Cukai. Berdasarkan sifat atau karakteristik tersebut, rokok termasuk barang kena cukai yaitu jenis hasil tembakau. Jadi konsumen maupun produsen akan dikenai pungutan cukai serta pajak rokok sesuai peraturan UndangUndang yang berlaku. Jika rokok tidak memiliki pita cukai ataupun memiliki pita cukai namun tidak sesuai dengan peruntukannya, hal tersebut adalah sebagai ciri rokok ilegal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis pengaruh peredaran rokok ilegal terhadap penerimaan cukai dan pajak rokok di Pematang Siantar. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dimana data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan metode dokumentasi dan kepustakaan serta diolah menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. PT XYZ adalah salah satu perusahaan yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Cukai di Kota Pematang Siantar. Atas pemesanan 290 lembar pita cukai seri III jenis SPM yang dilaksanakan pada November 2020, PT XYZ dipungut cukai sebesar Rp 507.180.000,00 serta pajak 10% sebesar Rp 50.718.000,00. Pada November 2020 juga KPPBC Pematang Siantar berhasil melakukan penindakan dan penangkapan sebanyak 1.981 bungkus jenis hasil tembakau SPM dan SKM dengan total harga jual eceran sebesar Rp 19.810.000,00. Atas data penindakan tersebut, total potensi kerugian negara dari sektor cukai, pajak, dan juga PPN atas penjualan rokok adalah sebesar Rp 35.743.080,00. Dalam hal meminimalisir peredaran rokok ilegal di kota Pematang Siantar, KPPBC Pematang Siantar selalu melaksanakan pemeriksaan dan penindakan rokok ilegal secara rutin berbagai daerah di kota Pematang Siantar

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: 300 Social Sciences > 330 Economics > Taxation
Divisions: Faculty of Economics and Business > Department of Taxation
Depositing User: Mr Agung Tri Hartadi
Date Deposited: 02 Dec 2021 05:34
Last Modified: 02 Dec 2021 05:34
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/27558

Actions (login required)

View Item View Item