ANALISIS PERAN KORBAN DALAM TERJADINYA TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN KEKERASAN YANG DITANGANI POLRESTABES SEMARANG

WIBOWO, YOGA BUDI (2021) ANALISIS PERAN KORBAN DALAM TERJADINYA TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN KEKERASAN YANG DITANGANI POLRESTABES SEMARANG. Other thesis, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang.

[img] Text
17.C1.0042-YOGA BUDI WIBOWO-COVER_a.pdf

Download (646kB)
[img] Text
17.C1.0042-YOGA BUDI WIBOWO-BAB I_a.pdf

Download (415kB)
[img] Text
17.C1.0042-YOGA BUDI WIBOWO-BAB II_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (443kB)
[img] Text
17.C1.0042-YOGA BUDI WIBOWO-BAB III_a.pdf

Download (520kB)
[img] Text
17.C1.0042-YOGA BUDI WIBOWO-BAB IV_a.pdf

Download (270kB)
[img] Text
17.C1.0042-YOGA BUDI WIBOWO-DAPUS_a.pdf

Download (390kB)
[img] Text
17.C1.0042-YOGA BUDI WIBOWO-LAMP_a.pdf

Download (414kB)

Abstract

Skripsi berjudul “ANALISIS PERAN KORBAN DALAM TERJADINYA TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN KEKERASAN YANG DITANGANI POLRESTABES SEMARANG” ini ditulis dengan tujuan yang hendak dicapai oleh Penulis terkait apa saja peran korban dalam terjadinya tindak pidana pencurian dengan kekerasan yang ditangani oleh Polrestabes Semarang, dan juga mengetahui sudah memadai atau tidaknya perlindungan hukum terhadap korban tindak pidana pencurian dengan kekerasan yang dilakukan oleh Polrestabes Semarang. Dalam penulisan skripsi ini, dilakukan penelitian dengan metode pendekatan kualitatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis. Bahan hukum yang digunakan pun berupa data primer, dan sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara kepustakaan yaitu menganalisis Berita Acara Pemeriksaan (BAP), undang-undang, buku-buku terkait, teori-teori ahli, dan melakukan wawancara yang tepat kepada salah seorang penyidik dan salah satu korban. Analisis dalam skripsi ini dilakukan terhadap isi elemen penelitian. Dalam hasil penelitian menunjukan beberapa kasus pencurian dengan kekerasan yang terjadi, terdapat beberapa faktor pemicu. Pada dua buah Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang diberikan oleh pihak Polrestabes Semarang bahkan terjadi karena perilaku korban, penampilan korban, hingga usia korban. Perilaku korban dapat digambarkan dengan aktivitas korban yang memicu pelaku seperti bermain handphone di pinggir jalan, faktor penampilan korban dapat berupa korban menggunakan perhiasan berlebihan dan celah pada pakaian korban, faktor usia korban dapat berupa jam pulang kerja karena rata-rata masyarakat usia produktif antara 20 hingga 40 tahun lah yang sering bepergian malam hari, dan satu faktor terakhir adalah jenis kendaraan yang dipakai korban. Polrestabes Semarang pun sebagai pihak pengayom masyarakat memberikan perlindungan hukum secara memadai bagi para korban, dengan tindakan preventif dan represif. Perlindungan preventif berupa pencegahan dengan melakukan operasi rutin yang diwakili Tim Elang Polrestabes Semarang, dan upaya represif berupa pelayanan dan pengaduan untuk korban, mengembalikan harta benda korban, menangkap para pelaku dan memberikan hukuman. Saran dari Penulis adalah pihak Polrestabes Semarang sebagai pengayom masyarakat memberikan upaya preventif yang lebih dengan menambahkan jam operasi atau jumlah personil yang merata. Bagi para korban pencurian dengan kekerasan diharapkan melapor kepada pihak kepolisian agar mendapatkan pelayanan dan perlindungan hukum. Bagi masyarakat Kota Semarang diharapkan lebih berhati-hati dalam melakukan aktifitas diluar rumah pada malam hari, dan alangkah baiknya menggunakan jaket atau mantel penutup untuk melindungi harta benda seperti perhiasan, tas, ataupun barang berharga lainnya.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 300 Social Sciences > 340 Law > 345 Criminal law
Divisions: Faculty of Law and Communication > Department of Law
Depositing User: mr AM. Pudja Adjie Sudoso
Date Deposited: 23 Sep 2021 05:30
Last Modified: 23 Sep 2021 05:30
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/26630

Actions (login required)

View Item View Item