Suharsono, Suharsono PENGALAMAN PERSONAL PELAKU PEMAAFAN. PENGALAMAN PERSONAL PELAKU PEMAAFAN.
Text
2013G1_PENGALAMAN PERSONAL PELAKU PEMAAFAN.pdf Restricted to Registered users only Download (178kB) |
Abstract
Proses pemaafan berawal dari adanya peristiwa yang memicu sakit hati. Pada saat kejadian, pihak korban menyadari telah diperlakukan tidak adil, dikhianati atau dijadikan obyek tindakan brutal. Dalam diri korban muncul beragam reaksi negatif, seperti; benci, marah, sedih, jengkel, kecewa, dan terbersit keinginan untuk balas dendam. Pada pasca kejadian, beragam reaksi negatif itu kembali muncul namun pihak korban mulai berusaha untuk mengenali berbagai faktor pemicu sakit hati yang akan digunakan untuk mengambil keputusan. Langkah selanjutnya adalah mengambil keputusan untuk memaafkan. Ada empat pilihan yang dapat dilakukan, yakni; 1) memulihkan hubungan interpersonal dengan pelaku tetapi kondisi intrapsikis masih belum pulih, 2) kondisi intrapsikis sudah pulih namun belum mampu menjalin relasi interpersonal dengan pelaku, 3) kondisi intrapsikis dan relasi interpersonal sudah kembali normal, dan 4). Kondisi intrapsikis dan relasi interpersonal belum dapat dipulihkan kembali.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | 100 Philosophy and Psychology > 150 Psychology |
Divisions: | Journal Publication |
Depositing User: | ms F. Dewi Retnowati |
Date Deposited: | 23 Jul 2021 07:45 |
Last Modified: | 23 Jul 2021 07:45 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/26009 |
Actions (login required)
View Item |