SISTEM IMBAL JASA LINGKUNGAN DALAM PERSPEKTIF FEMINISME STUDI KASUS DI KABUPATEN LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Handinah, Soka (2020) SISTEM IMBAL JASA LINGKUNGAN DALAM PERSPEKTIF FEMINISME STUDI KASUS DI KABUPATEN LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT. Masters thesis, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

[img]
Preview
Text (COVER)
18.O1.0011_COVER.pdf

Download (695kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 1)
18.O1.0011_BAB 1.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (BAB 2)
18.O1.0011_BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (491kB)
[img]
Preview
Text (BAB 3)
18.O1.0011_BAB 3.pdf

Download (982kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 4)
18.O1.0011_BAB 4.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 5)
18.O1.0011_BAB 5.pdf

Download (470kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTA PUSTAKA)
18.O1.0011_ DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (596kB) | Preview
[img]
Preview
Text (LAMPIRAN)
18.O1.0011_LAMPIRAN.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Air merupakan unsur yang vital dalam kehidupan manusia, namun ketersediaan air menunjukkan gejala penurunan dari waktu ke waktu, termasuk yang terjadi di Kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggara Barat. Karena itu konservasi air menjadi kebutuhan. Untuk itu masyarakat dan pemerintah di Kabupaten Lombok Barat menggagas konsep Imbal Jasa Lingkungan melalui Perda No.4 Tahun 2007 Tentang Jasa Lingkungan. Imbal Jasa Lingkungan memungkinkan masyarakat di hulu dan hilir untuk terlibat dalam konservasi air sesuai dengan peran masing-masing. Masyarakat di wilayah hilir sebagai pengguna air membayar jasa lingkungan, sedangkan masyarakat di wilayah hulu mengelola program konservasi untuk melakukan pemeliharaan wilayah di sumber air yang berada di hutan Sesaot dengan melakukan berbagai kegiatan yaitu restorasi (penanaman pohon) dan pengembangan ekonomi agar mengurangi ketergantungan ekonomi warga terhadap hutan. Perempuan sangat terlibat dalam pemeliharaan dan penggunaan air di wilayah hulu dan hilir tetapi IJL yang selama ini dilihat sebai konsep modern yang dalam prakteknya lebih cenderung menekankan pada aspek ekonomi dan dikelola dengan cara pandang laki-laki yaitu pengutamaam restorasi hutan kayu serta peggunaan indicator kepemilikan lahan. Selain itu juga masyarakat local yang multikultur antara Sasak-Islam-Hindu memiliki nilai-nilai dan praktek socio-kultur yang sarat dengan konservasi air. Feminisme adalah perspektif yang menJadi studi ini dilakukan untuk melihat Imbal Jasa Lingkungan di Kabupaten Lombok Barat dengan perpektif feminisme. Perspektif feminisme digunakan untuk melihat kesenjangan yang terjadi di masyarakat antara laki-laki dan perempuan dalam peran, fungsi, sifat, posisi, akses, kontrol, dan tanggung jawab, dalam pengelolaan imbal jasa lingkungan. Perspektif ekofeminisme digunakan untuk melihat relasi manusia dengan dan alam yang merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan, yang tercermin melalui nilai-nilai dan praktek sosio-kultural masyarakat local tentang konservasi air. Studi diharapkan bermanfaat untuk mengakomodasi masyarakat lokal dan nilai-nilai dan praktek sosio-kultiral masyarakat local, sehingga pelaksanaan IJL untuk konservasi air dapat lebih optimal di masa yang akan datang.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 900 History and Geography
Divisions: Graduate Program in Environment and Urban Studies
Depositing User: ms F. Dewi Retnowati
Date Deposited: 19 May 2021 04:21
Last Modified: 19 May 2021 04:21
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/25061

Actions (login required)

View Item View Item