PEMAAFAN DALAM BUDAYA JAWA

SUHARSONO, SUHARSONO (2020) PEMAAFAN DALAM BUDAYA JAWA. In: SEMINAR DARING PSIKOLOGI SOSIAL SERI 1, 20 NOVEMBER 2020, FAKULTAS PSIKOLOGI UNIKA SEOGIJAPRANATA SEMARANG. (Unpublished)

[img] Text
MATERI_PEMAAFAN.pdf

Download (318kB)

Abstract

Pemaafaan adalah tanggapan psikis dan atau perilaku pihak korban kepada pihak lain yang telah berbuat salah. Kategori kesalahan yang dianggap tepat ditanggapi dengan pemaafan adalah kesalahan disengaja. Tanggapan psikis dan atau perilaku yang dinilai sebagai unsur-unsur hakiki pemaafan adalah pengakuan tulus dari pihak korban bahwa pihak lain telah berbuat salah, kesanggupan pihak korban mengatasi kemarahan atau kebencian dan emosi-emosi negatif lainnya yang diarahkan pada pekaku, dan kesanggupan pihak korban untuk berbuat kebaikan kepada pelaku kesalahan. Wujud pemaafan dalam realitas kehidupan sehari-hari bisa muncul dalam bentuk kata-kata tertentu, seperti ucapan atau tulisan "saya maafkan kesalahan anda", tersenyum, bersedia menyapa, dan menjalin kembali tali silaturahmi. Pemaafan dalam konteks budaya Jawa dinilai bukan respon sesaat atas perlakuan buruk pihak lain melainkan manifestasi dari sifat karakter pribadi berbudi luhur. Karakteristik pribadi berbudi berbudi luhur yang sanggup memaafkan kesalahan pihak lain adalah sabar (sareh), ikhlas (nrima), rela (lila), sadar dan waspada (eling lan waspada), percaya pada kekuasaan Tuhan (pracaya) dan sanggup menjalankan perintah Tuhan (mituhu). Tujuan utama pemaafan dalam konteks budaya Jawa adalah pengujian kualitas diri sebagai pribadi berbudi luhur yang telah berorientasi pada ketenangan batin.

Item Type: Conference or Workshop Item (Other)
Subjects: 100 Philosophy and Psychology > 150 Psychology > Interpersonal Psychology
Depositing User: Mr Suharsono .
Date Deposited: 18 Mar 2021 06:59
Last Modified: 18 Mar 2021 06:59
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/23645

Actions (login required)

View Item View Item