VIRAL VIDEO PELABRAKAN ‘PELAKOR’: UPAYA PERLAWANAN ATAU PENGUKUHAN PATRIARKI?

PERMATASARI, VINCENTIA ANANDA ARUM (2018) VIRAL VIDEO PELABRAKAN ‘PELAKOR’: UPAYA PERLAWANAN ATAU PENGUKUHAN PATRIARKI? Prosiding Seminar Nasional Media, Budaya, & Politik di Era Milenial. pp. 147-154. ISSN 978-602-7369-08-5

[img] Text
Cover.pdf - Cover Image

Download (971kB)
[img] Text
Viral video pelabrakan pelakor PDF.pdf - Published Version

Download (5MB)
[img] Text
Plagscan Viral Video Pelakor.pdf - Other
Restricted to Registered users only

Download (345kB)

Abstract

Budaya patriarki yang melekat dalam masyarakat Indonesia menghadirkan pembatasan peran perempuan termasuk dalam kehidupan sosial. Keberanian dan kebebasan ekspresi yang dilakukan perempuan akan dianggap menyimpang dari norma sosial dan konvensi yang berlaku umum dalam masyarakat Indonesia. Pada kasus kehidupan rumah tangga, pandangan dan perlakuan terhadap perempuan dilihat sebagai kelas nomor dua yang suaranya kurang didengar. Stigma sebagai penjaga keharmonisan dan keutuhan rumah tangga yang dilekatkan pada perempuan memunculkan upaya pertahanan diri dalam kasus perselingkuhan yang dilakukan suami. Selain memberikan label ‘pelakor – perebut (le)laki orang- pada pacar suami, upaya perlawanan juga dilakukan dalam aksi pelabrakan. Perilaku ini memposisikan perempuan sebagai ‘korban’ dan menempatkan kesalahan pada perempuan lain sebagai ‘perebut’. Tanpa disadari, perlakuan ini justru menempatkan laki-laki pada posisi ‘aman’ dan tidak bersalah. Media sosial juga digunakan sebagai ‘senjata’ untuk melakukan hukuman bagi ‘perebut’. Hasil rekaman pelabrakan yang diviralkan melalui media sosial digunakan sebagai alat hukum bagi ‘si jahat’ yang telah melakukan tindakan menyimpang dari tatanan nilai yang berlaku. Standar penilaian bahwa ‘si jahat’ adalah perempuan dan laki-laki adalah pihak yang tidak bersalah karena jatuh pada godaan perempuan; pembenaran pada aksi pelabrakan sebagai upaya pertahanan diri para istri; serta penyebarluasan video pelabrakan, identitas, bahkan latar belakang perempuan ketiga pada akhirnya adalah bentuk hukuman yang diberikan pada perempuan yang menggunakan sudut pandang laki-laki sebagai mahluk sentral. Pada akhirnya upaya pelabrakan pelakor adalah upaya pelanggengan nilai-nilai patriarki yang semakin mengungkung perempuan dalam hubungan rumah tangga. Kata Kunci: Perempuan, Gender, Patriarki, Media Sosial, Pelakor

Item Type: Article
Subjects: 100 Philosophy and Psychology > 170 Ethics > 173 Ethics of family relationship
300 Social Sciences > Women
300 Social Sciences > 360 Social problems and social services > Social Problems > Social Interaction
600 Technology (Applied sciences) > 640 Home & family management > Personal Living
Divisions: Faculty of Law and Communication > Department of Communication Science
Depositing User: Ms Vincentia Ananda
Date Deposited: 14 Oct 2020 12:12
Last Modified: 08 Dec 2020 07:44
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/22346

Actions (login required)

View Item View Item