PUSAT TERAPI DAN PENGEMBANGAN BAKAT ANAK PENYANDANG AUTISM SPECTRUM DISORDER DI SEMARANG DENGAN PENDEKATAN ARCHITECTURE FOR AUTISM

Raharja, Andini Kusuma (2019) PUSAT TERAPI DAN PENGEMBANGAN BAKAT ANAK PENYANDANG AUTISM SPECTRUM DISORDER DI SEMARANG DENGAN PENDEKATAN ARCHITECTURE FOR AUTISM. Other thesis, UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG.

[img] Text
15.A1.0179 Andini Kusuma R_COVER.pdf

Download (850kB)
[img] Text
15.A1.0179 Andini Kusuma R_BAB 1.pdf

Download (232kB)
[img] Text
15.A1.0179 Andini Kusuma R_BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (606kB)
[img] Text
15.A1.0179 Andini Kusuma R_BAB 3.pdf

Download (575kB)
[img] Text
15.A1.0179 Andini Kusuma R_BAB 4.pdf

Download (557kB)
[img] Text
15.A1.0179 Andini Kusuma R_BAB 5.pdf

Download (559kB)
[img] Text
15.A1.0179 Andini Kusuma R_DAPUS.pdf

Download (236kB)
[img] Text
15.A1.0179 Andini Kusuma R_LAMPIRAN.pdf

Download (54kB)

Abstract

Autism spectrum disorder merupakan gangguan perkembangan yang kompleks menyangkut komunikasi, interaksi sosial, dan aktivitas imajinasi. Diperlukan penanganan khusus berupa berbagai macam terapi yang dilakukan oleh para ahli praktisi kepada anak penyandang ASD. Penanganan tersebut harus dimulai sedini mungkin setelah diagnosis, perawatan yang tepat dapat membantu mereka dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup. Namun, penyediaan fasilitas terapi ini tidak diseimbangi dengan peningkatan jumlah anak penyandang ASD di Indonesia terutama di Kota Semarang yang terus bertambah. Penanganan autisme yang sudah ada umumnya ialah tempat terapi yang bangunannya merupakan alih fungsi dari rumah hunian. Dibutuhkan perencanaan dan perancangan yang tepat menginat user dari fungsi bangunan ini memiliki karakteristik khusus dalam berperilaku. Perancangan bangunan ini dilakukan dengan pendekatan architecture for autism, yang merupakan hasil penelitian khusus yang dilakukan oleh Magda Mustofa. Hasil penelitian tersebut ialah terdapat 7 aspek yang harus diperhatikan dalam mendesain untuk anak penyandang ASD, yaitu akustik, rangkaian spasial, ruang menyendiri, pemisahan ruang, zona transisi, zona sensorik, dan keamanan. Pendekatan ini mengorganisasikan ruangan bedasarkan zoning stimulasi yang diberikan kepada anak penyandang ASD dalam bentuk spasial interior maupun eksterior untuk menstimulasi navigasi anak yang dibagi menjadi 3 zona yaitu low zone, mid zone, dan high zone stimulant. Selain itu, terdapat zona transisi yang berfungsi sebagai jembatan untuk membantu penyesuaian perpindahan zona tersebut yang dibagi menjadi 3 yaitu area transisi I, area transisi II, dan area transisi III. Pendekatan ini juga mengolah persyaratan ruang yang muncul dari karakteristik khusus yang dimiliki anak penyandang ASD.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 700 Arts and Recreation > 720 Architecture > Educational Buildings
Divisions: Faculty of Architecture and Design > Department of Architecture
Depositing User: Ms Agustin Hesti Pertiwi
Date Deposited: 23 Jun 2020 04:45
Last Modified: 23 Sep 2020 06:57
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/21332

Actions (login required)

View Item View Item