SURVEI EFEKTIVITAS PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI DI KOTA SEMARANG

RAHUTAMI, ANGELINA IKA and SUSILOWATI, MG. WESTRI KEKALIH and SUGIHARTO, Y and KURNIASARI, WIDURI (2008) SURVEI EFEKTIVITAS PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI DI KOTA SEMARANG. Project Report. Pusat Pengkajian dan Pengembangan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. (Unpublished)

[img]
Preview
Text
Riset_Survei_Efektifitas_BLT_di_Kota_Semarang_2008.pdf

Download (533kB) | Preview

Abstract

Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) merupakan salah satu solusi meminimalkan dampak kenaikan harga BBM dengan memberikan subsidi langsung bagi rakyat miskin. Permasalahan utama penyaluran BLT 2008 adalah penggunaan data BPS 2005 yang menimbulkan ketidaktepatan sasaran dan juga banyak pihak yang menilai bahwa BLT merupakan program yang banyak ruginya dibanding manfaat. Survei ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas program BLT di kota Semarang, yang diharapkan dapat mempresentasikan pelaksanaan BLT di Jawa Tengah. Hasil survei menunjukkan bahwa permasalahan penyaluran BLT dimulai dari kurang dilibatkannya aparat dalam verifikasi data masyarakat miskin. Terdapat pula indikasi ketidatepatan sasaran BLT (walaupun kecil) karena ketidaksesuaian dengan kriteria kemiskinan BPS, dan atau yang kriteria miskin itu sendiri yang perlu dipertimbangkan ulang. Mekanisme pencairan BLT di Kota Semarang berjalan dengan lancar, dengan tingkat kecocokan identitas yang baik, dan proses pendistribusian BLT berjalan sesuai prosedur. Unsur ketidakpuasan terhadap pendistribusian BLT lebih banyak muncul dari sisi aparat dibanding sisi RTS BLT. Program BLT memberikan rasa positif bagi masyarakat yang menerima, mampu mengurangi beban hidup tapi belum dapat meningkatkan daya beli secara optimal. Sebagian besar responden menyatakan uang BLT yang diterima langsung habis dikonsumsi saat itu juga, sehingga efeknya masih jauh dari panjang dampak terjadinya inflasi yang dirasakan masyarakat. Untuk itu pembenahan penyaluran BLT di masa yang akan datang dapat dimulai dari adanya kriteria kemiskinan yang lebih tepat. Ketika kriteria kemiskinan telah dapat menggambarkan kondisi kemiskinan yang sesungguhnya maka tahap berikutnya adalah pelibatan RT/RW/Lurah baik dalam proses pendataan maupun verifikasi secara lebih banyak untuk mengurangi bias sasaran. Tolok ukur efektivitas program BLT yang dikeluarkan oleh Menko Kesra tampaknya juga perlu diperluas dan dipertajam. Program BLT tidak dapat dikatakan efektif bila hanya mengurangi beban pengeluaran masyarakat, namun perlu pula dipikirkan panjang dampak yang ditimbulkan dan disertai skema program lain yang tujuannya adalah mengembangkan kemampuan produktif (empowering) masyarakat, melalui program-program seperti KUR, PNPM mandiri dan lain sebagainya.

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: 300 Social Sciences > 330 Economics
Depositing User: Mrs Angelina Ika Rahutami
Date Deposited: 20 May 2017 01:20
Last Modified: 05 Mar 2019 20:15
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/14294

Actions (login required)

View Item View Item